Minggu, 29 Juni 2014

Objek Wisata Air Terjun Les Singaraja



Desa Les terletak di antara Desa Tejakula dan Desa Penuktukan. Mengenai asal usul nama “Les” sendiri, nama “Les” berasal dari kata mekiles yaitu pergi dari suatu tempat ke tempat lain sambil bersembunyi. Wilayah Desa Les sebagian ada di Bukit Tejakula dan terletak kurang lebih 1 Km dari jalan Singaraja-Amlapura ke selatan. Rumah-rumah penduduk tertata layaknya rumah-rumah bergaya klasik Singaraja




Air Terjun Desa Les terletak di belakang desa tepatnya di lereng bukit Tejakula. Perjalanan dari pusat desa kurang lebih 15 menit ke selatan melalui jalan setapak penduduk setempat yang masih berupa tanah dan selebar 1,5 meter. Di sisi-sisi jalan terdapat banyak pepohonan dan juga selokan dimana air dari air terjun Desa Les mengalir ke desa. Setelah 3 menit perjalanan akan ditemui sebuah bendungan yang tidak beroperasi lagi dan sebuah pelinggih. Di depannya bisa digunakan sebagai parkir motor. Jika Anda lebih suka tracking untuk menuju air terjun sambil melihat pemandangan bukit dan lereng Tejakula beserta vegetasi alamnya, di sepanjang jalan terdapat kebun kebun milik masyarakat lokal, medan yang ditempuh cukup berat dan menanjak, menaiki bukit menuju ketinggian kurang lebih 20-25 meter di atas permukaan laut. Air terjun ini dikelilingi oleh bukit Tejakula.
Hawa menjadi semakin sejuk ketika mendekati air terjun. Di depan air terjun tersebut terdapat Pura yang dibuat sangat orisinil agar terkesan alami dan menyatu dengan keadaan alam di sekitarnya. Batu-batu besar juga menghiasi lingkup air terjun tersebut. Airnya berwarna bening dan rasanya tawar. Masyarakat lokal memanfaatkan airnya melalui pipa-pipa untuk mengairi kebun, memasak dan juga untuk keperluan MCK.
Tempat ini berpotensi sebagai Destinasi Pariwisata karena penduduk lokal masih menjaga keaslian lingkungan tersebut.Selain itu, tempat ini mengandung kriteria Sapta Pesona : 
1.    Keamanan
Setiap Destinasi wisata pasti menuntut keamanan agar dapat memberikan kepercayaan terhadap pengunjungnya karena yang dipikirkan pengunjung umumnya adalah keamanan lokasi wisata. Sebagai contoh disana terdapat petugas keamanan yang  menjaga keamanan kendaraan yang diparkirkan oleh wisatawan selama mereka berwisata.
2.    Ketertiban
Ketertiban merupakan aturan-aturan yang di tetapkan yang bertujuan untuk menjaga keaslian dan kealamian tempat wisata tersebut. Contohnya  disana terdapat tempat sampah yang disediakan untuk pengunjung agar tidak membuang sampahnya sembarangan dan juga terdapat aturan-aturan seperti dilarang membuang sampah sembarangan.
3.    Kebersihan
Kebersihan suatu objek wisata sangat menentukan minat pengunjung karena menciptakan lingkungan yang bersih bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan mampu memberikan layanan higienis bagi wisatawan. Contohnya disana masih terjaga kebersihannya karena masih ada kesadaran dari warga itu sendiri dan wisatawan yang berkunjung untuk tidak mengotori objek wisata yang ada disana.
4.   Keindahan
Bicara tentang keindahan tentunya dalam kegiatan kepariwisataan menciptakan lingkungan yang indah dan menawarkan suasana yang menarik bagi wisatawan., seperti menjaga daya tarik wisata dalam tatanan yang harmoni dan alami. Contohnya di sekitar Air Terjun di Desa Les tersebut terdapat pemandangan alam yang begitu indah dan asri.
5.   Kesejukan
Dalam kegiatan kepariwisataan menciptakan lingkungan yang mampu menawarkan suasana yang nyaman dan rasa ”betah” bagi wisatawan, dapat membuat atau mendorong keinginan wisatawan untuk tinggal atau kunjungan lebih lama. Contohnya udara yang terdapat disana masih bersih dan bebas polusi, disana juga terdapat pepohonan yang rimbun dan masih hijau sehingga wisatawan menjadi betah berlama-lama disana.
6.   Keramah-tamahan
Mampu menawarkan suasana yang akrab, bersahabat serta seperti di ”rumah sendiri” bagi wisatawan, dapat mendorong minat  wisatawan untuk melakukan kunjungan ulang dan promosi yang positif bagi prospek pasar yang lebih luas. Contohnya warga di sekitar Air Terjun di Desa Les tersebut sebagai tuan rumah sangat ramah, sopan santun, dan mau berbagi informasi menarik mengenai objek wisata disana serta kondisi di sekitarnya kepada para wisatawan yang berkunjung.
7.   Kenangan
Menciptakan memori yang berkesan bagi wisatawan, membuat pengalaman perjalanan atau kunjungan wisata yang dilakukan dapat terus membekas dalam benak wisatawan. Misalnya di sana para wisatawan dapat mengabadikan momen indah dan menyenangkannya saat berkunjung dengan berfoto di sekitar Air Terjun di Desa Les tersebut.
Dalam melakukan aktivitas wisatanya, terdapat 4 tujuan yang hendak dicapai atau didapatkan oleh wisatawan sesaat maupun setelah mengunjungi Air Terjun di Desa Les tersebut antara lain sebagai berikut :
·         Something to see
adalah di daerah tujuan wisata terdapat daya tarik khusus disamping atraksi wisata yang menjadi interestnya. Saat mengunjungi Air Terjun di Desa Les tersebut wisatawan disuguhi pemandangan alam yang begitu indahnya baik di air terjun itu sendiri maupun di sekitar lereng bukit Tejakula.
·         Something to do
adalah bahwa selain banyak yang dapat disaksikan, harus terdapat fasilitas rekreasi yang membuat wisatawan betah tinggal di objek itu. Di air terjun ini, wisatawan dapat mengabadikan momen lewat foto atau video serta merasakan dinginnya air yang mengalir atau ingin mandi. Meskipun di tempat ini belum disediakan tempat ganti pakaian, wisatawan masih bisa berganti pakaian di balik bebatuan besar yang ada di sekitar air terjun ini.
·         Something to buy
adalah bahwa di tempat wisata harus tersedia fasilitas untuk berbelanja souvenir atau hasil kerajinan untuk oleh-oleh. Setelah puas mengunjungi Air Terjun di Desa Les para wisatawan dapat membeli oleh-oleh khas daerah disana yang disediakan di toko cinderamata di sekitar objek wisata.
·         Something to taste
adalah bahwa di tempat wisata yang dikunjungi tersebut juga terdapat berbagai makanan dan minuman khas daerah tersebut. Tren wisata saat ini sangat beragam, bahkan kini telah tersedia industri wisata kuliner yakni industri wisata yang mengandalkan makanan khas daerah sebagai objek wisata yang dapat dinikmati. Kabupaten Buleleng memiliki makanan khas seperti siobak dan blayag. Siobak adalah daging babi yang direbus kemudian dipotong-potong dan dilumuri saus yang terbuat dari tepung kanji, kecap, rempah-rempah dan bumbu. Saus ini terlihat seperti saus pada lumpia namun berbeda rasanya. Blayag terlihat seperti tipat pada umumnya, namun warna blayag adalah kuning karena menggunakan kuah opor ayam.
Suatu tempat yang memiliki potensi wisata harus didukung dengan komponen daerah tujuan wisata yang disebut dengan 4A yaitu attraction, access, amenities, dan ancillary. Keempat hal ini sangat menunjang kelangsungan objek wisata menjadi suatu tempat tujuan. Seperti halnya di Desa Les, keempat komponen ini menjadi masalah/kendala yang ada sehingga air terjun Desa Les belum bisa menjadi destinasi wisata. Berikut akan dijabarkan masalah/kendala yang ada berdasarkan komponen daerah tujuan wisata :
1. Attraction (atraksi wisata)
                           Meskipun air terjun ini memiliki potensi wisata yang sangat baik, atraksi wisata lain juga perlu tersedia agar pengunjung yang datang ke Desa Les tidak cepat bosan. Pengunjung tidak mungkin akan menghabiskan waktu di sekitar air terjun Desa Les, dan hal ini merupakan masalah/kendala di Desa Les saat ini yaitu belum tersedianya atraksi wisata lain sebagai penunjang minat wisatawan.
2.   Access (akses ke tempat tujuan)
Desa Les terletak sekitar 80 kilometer dari pusat kota Denpasar. Perjalanan yang ditempuh sekitar 2-3 jam dengan sepeda motor atau mobil dan tergantung pada situasi dan kondisi perjalanan. Jauhnya lokasi wisata ini menjadi faktor umum penghambat minat wisatawan untuk datang ke tempat tujuan. Ditambah lagi dengan jalan menuju lokasi air terjun dari pemukiman warga desa yang masih berupa jalan setapak tanah dan ditempuh sekitar 10-15 menit pendakian ke ketinggian sekitar 20-25 meter. Pengunjung tentu ingin mendapatkan akses yang mudah dan ini merupakan sesuatu yang masih menjadi kendala.
3.   Amenities
     Fasilitas utama yang berkaitan dengan potensi air terjun ini adalah tempat untuk berganti pakaian dan 
     mandi (toilet). Saat ini belum tersedia fasilitas ini di air terjun Desa Les. Warga lokal yang datang ke 
     tempat ini biasa mengganti pakaiannya di balik semak-semak atau di balik bebatuan besar yang ada di 
     sekitar tempat ini. Ketidaktersediaannya fasilitas ini dapat mengurangi minat kunjungan wisatawan.
4.   Ancillary
            Fasilitas penunjang juga diperlukan untuk memenuhi permintaan dan harapan pengunjung untuk datang ke suatu tempat wisata. Contohnya seperti villa yang dapat digunakan untuk beristirahat, rumah makan untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum, serta toko souvenir untuk menyediakan oleh-oleh khas daerah tujuan wisata. Namun di Desa Les masih belum menyediakan ketiga fasilitas penunjang tersebut sehingga menyebabkan wisatawan enggan untuk berkunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar